Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

PLN Enjiniring Paparkan Studi Dampak PLTS pada Sistem JAMALI dalam Acara Electricity Connect 2024 untuk Mendukung Energi Terbarukan dan Keberlanjutan

PLN Enjiniring Paparkan Studi Dampak PLTS pada Sistem JAMALI dalam Acara Electricity Connect 2024 untuk Mendukung Energi Terbarukan dan Keberlanjutan

Foto Dokumentasi PLNE

Jakarta, 21 November 2024 – Dalam rangkaian acara Electricity Connect 2024, PLN Enjiniring memaparkan studi dampak Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pada Sistem JAMALI di Knowledge Hub, Jakarta Convention Centre. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak pemanfaatan energi surya terhadap sistem kelistrikan di wilayah Jawa, Madura, dan Bali (JAMALI), serta menggali potensi keberlanjutan dalam mendukung transisi energi bersih di Indonesia.

 

Diskusi ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan di sektor energi, termasuk para ahli maupun praktisi dari PLN Enjiniring serta mitra industri. Henny Ika Septyani, selaku Vice President Jaringan dan Sistem dari PLN Enjiniring, menjelaskan pentingnya integrasi PLTS dalam sistem kelistrikan nasional, serta kontribusinya dalam mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mempercepat pencapaian target bauran energi terbarukan.

 

PLN Enjiniring berperan strategis dalam mendukung pencapaian target energi terbarukan Indonesia sesuai dengan komitmen Paris Agreement. Sebagai bagian dari PLN Group, PLN Enjiniring terlibat aktif dalam program Variable Renewable Energy (VRE) Scale-Up, yang bertujuan mencapai kapasitas energi terbarukan sebesar 8 GW pada 2030 dan 28 GW pada 2040. Melalui keahlian yang dimiliki, PLN Enjiniring memastikan pengembangan proyek energi terbarukan seperti PLTS, PLTB, dan inisiatif green hydrogen berjalan efisien dan berkelanjutan.

 

Selain itu, PLN Enjiniring juga turut mendukung transisi energi dengan berkontribusi terhadap target Net-Zero Emissions (NZE) pada 2060. Dengan inovasi dan solusi berbasis teknologi ramah lingkungan, PLN Enjiniring memperkuat perannya sebagai penggerak pembangunan infrastruktur energi yang mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca dan menciptakan masa depan energi yang lebih hijau.

 

 

Chairani Rachmatullah, selaku Direktur Utama PLN Enjiniring, menyatakan, “Studi dampak ini merupakan langkah penting dalam mempercepat transformasi energi kita. Dengan mengoptimalkan potensi PLTS di sistem JAMALI, kami berharap dapat mendukung Indonesia dalam mencapai target penggunaan energi terbarukan yang lebih besar. Kami percaya bahwa inovasi seperti ini akan menjadi kunci bagi masa depan energi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan,” ungkap Chairani.

 

 

Henny Ika Septyani, selaku Vice President Jaringan dan Sistem dari PLN Enjiniring, turut menyampaikan, “Integrasi PLTS dalam sistem kelistrikan nasional bukan hanya langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil, tetapi juga wujud nyata dari komitmen kita terhadap transisi energi bersih. Studi ini menjadi pijakan penting untuk memastikan bahwa pemanfaatan energi terbarukan, khususnya di wilayah JAMALI, dapat berjalan secara optimal dan berkelanjutan,” ujar Henny.

 

 

Proyek integrasi PLTS dalam sistem kelistrikan JAMALI juga bertujuan untuk mencari efisiensi dalam pemanfaatan energi listrik secara keseluruhan. Dengan mengoptimalkan teknologi energi terbarukan seperti PLTS, sistem kelistrikan dapat mengurangi beban penggunaan energi fosil, meningkatkan efisiensi distribusi, dan menekan biaya operasional. Upaya ini tidak hanya mendukung transisi energi bersih tetapi juga memastikan bahwa pengelolaan listrik dilakukan secara lebih ekonomis dan berkelanjutan, memberikan dampak positif baik bagi lingkungan maupun masyarakat.

Bagikan Artikel di :