Jakarta, 25 Juni 2025 – PLN Enjiniring terus menunjukkan kinerja positif dan kontribusi nyata dalam mendukung transformasi ketenagalistrikan nasional. Hal ini tercermin dalam Rapat Umum Pemegang Saham Laporan Pertanggungjawaban Tahunan (RUPS LPT) Tahun Buku 2024 yang diselenggarakan di Kantor Pusat PT PLN (Persero). Sepanjang tahun 2024, PLN Enjiniring berhasil membukukan pendapatan tertinggi sepanjang sejarah perusahaan, yaitu sebesar Rp 1,05 triliun atau meningkat sebesar 21 persen dibandingkan realisasi tahun 2023. Capaian ini turut didukung oleh lonjakan laba tahun berjalan yang mencapai pertumbuhan sebesar 103,32 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencerminkan efisiensi operasional dan peningkatan portofolio bisnis strategis perusahaan.
Dalam aspek operasional, PLN Enjiniring turut berkontribusi dalam pengelolaan infrastruktur ketenagalistrikan nasional dengan total kapasitas pembangkit sebesar 12.040 MW, kapasitas gardu induk 8.051 MVA, jaringan transmisi sepanjang 4.395 kilometer, serta pengujian dan manajemen aset 526 trafo dari total 3.000 trafo transmisi yang tersebar di wilayah operasi PLN Group.
Direktur Teknologi, Engineering dan Keberlanjutan PLN, Evy Haryadi, menyampaikan apresiasi atas capaian PLN Enjiniring sekaligus mengingatkan pentingnya penyelarasan strategi ke depan. “Kami dari Pemegang Saham mengapresiasi pencapaian PLN Enjiniring yang menunjukkan peningkatan kinerja signifikan dan inovasi yang konkret. Dengan telah dibentuknya Direktorat Teknologi, Engineering dan Keberlanjutan, maka perlu dilakukan alignment dengan Divisi dan Unit agar PLN Enjiniring tetap optimal dalam menjawab tantangan ke depan yang semakin besar,” ujar Evy.
Hal senada disampaikan Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo, yang mendorong percepatan realisasi inisiatif unggulan PLN Enjiniring. “PLN Enjiniring perlu mempercepat realisasi PLN’s Engineering Excellence Center agar PLN memiliki pusat keunggulan enjiniring yang dapat menjadi motor penggerak inovasi, efisiensi, dan peningkatan daya saing di tingkat nasional maupun internasional,” tegas Hartanto.
Menanggapi arahan tersebut, Direktur Utama PLN Enjiniring, Chairani Rachmatullah, menegaskan komitmen seluruh jajaran PLN Enjiniring untuk terus meningkatkan kinerja dan berperan aktif dalam ekosistem ketenagalistrikan nasional. “Kami siap menjawab arahan dari Pemegang Saham dengan terus memperkuat sinergi, melakukan alignment strategi, dan memastikan setiap inisiatif yang kami jalankan benar-benar berdampak dalam mendukung target besar PLN, khususnya dalam penguatan kapasitas enjiniring, transisi energi bersih, dan pengembangan infrastruktur yang andal dan berkelanjutan,” tutur Chairani.
Sepanjang tahun 2024, PLN Enjiniring mencatat berbagai inisiatif dan inovasi strategis yang menjadi landasan penting dalam menjawab kebutuhan ketenagalistrikan masa depan. Kami telah menjalin kemitraan dengan beberapa reputable engineering consulting company untuk mendukung pengembangan proyek End to End Smart Grid, Interkoneksi antar pulau dengan kabel laut tegangan ekstra tinggi 500 kV, Advanced Control Center dengan pemanfaatan AI, hingga Green Industrial Cluster. Selain itu, PLN Enjiniring juga telah menyelesaikan kajian teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), yang mencakup aspek teknologi, sistem kelistrikan, pendanaan, regulasi, sumber daya manusia, serta penyusunan roadmap sebagai acuan penyusunan rencana pengembangan PLTN pertama di Indonesia.
Di sisi lain, PLN Enjiniring sukses memainkan peran penting dalam penyelesaian proyek terkendala PLTMG Luwuk 40 MW sebagai pelaksana utama yang menangani desain, integrasi sistem, konstruksi, instalasi mesin, serta pembangunan jaringan transmisi 150 kV yang menghubungkan pembangkit ke Gardu Induk Luwuk dan Toili. Keberhasilan dalam pelaksanaan tahapan penting seperti First Gas-In, First Firing, hingga pengawalan proses penerbitan Sertifikat Laik Operasi (SLO) pada Desember 2024 menjadi bukti kapabilitas dan komitmen PLN Enjiniring dalam mendukung keandalan pasokan listrik, khususnya di wilayah Sulawesi Tengah.
Selain itu, PLN Enjiniring juga memulai kajian kelayakan pembangkit hybrid PLTS-Hidrogen 10 MW di Sumba dengan target pengembangan green hydrogen 30 MW pertama di Indonesia. Di sisi teknologi, perusahaan juga menyelesaikan 60 studi sistem kelistrikan untuk program Accelerated Renewable Energy Development (ARED) PLN, membangun database potensi energi terbarukan (Variable Renewable Energy/VRE) angin dan surya, serta menyusun simulasi dan analisis regulasi dampak scale-up VRE.
Mendukung akselerasi kendaraan listrik, PLN Enjiniring turut mengembangkan prototipe infrastruktur EV Charger PLN EYE, desain kendaraan listrik EV4W dan EV Marine, serta mendaftarkan merek RIVERA untuk minitruck dan SUV listrik produksi nasional.
Kontribusi Beyond kWh perusahaan juga mencatatkan capaian positif, termasuk perolehan kontrak luar negeri untuk jasa konsultasi studi potensi energi baru terbarukan di Timor Leste, serta kajian persyaratan minimum dan strategi pembentukan pasar listrik multilateral di kawasan ASEAN guna mendorong integrasi dan perdagangan listrik lintas negara.
Pencapaian lainnya, PLN Enjiniring berhasil menciptakan inovasi pengembangan Green Oxygen (GOXY) yang merupakan salah satu inovasi strategis PLN Enjiniring dalam mendukung ekosistem industri hijau, dengan memanfaatkan keahlian enjiniring untuk menghadirkan solusi produksi oksigen berbasis energi terbarukan sebagai bagian dari upaya percepatan transisi energi bersih.
Seluruh capaian dan inovasi strategis tersebut menjadi fondasi penting bagi PLN Enjiniring dalam mengawal realisasi RUPTL 2025–2034, khususnya dalam percepatan pengembangan energi bersih, penguatan infrastruktur kelistrikan, dan mewujudkan transisi energi nasional secara terintegrasi dan berkelanjutan.
