Jakarta, 7 Mei 2025 – PLN Enjiniring menegaskan perannya sebagai engineering integrator andal melalui kontribusi signifikan dalam keberhasilan penyelesaian proyek PLTMG Luwuk 40 MW di Sulawesi Tengah. Hal ini diungkapkan dalam gelaran Project Talk Series #19 yang diselenggarakan secara virtual melalui Zoom. Acara ini turut dibuka oleh Wiluyo Kusdwiharto, Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN, serta Faal Murreyza Dundah, Vice President Konstruksi dan Operasi PLN Enjiniring sebagai narasumber, yang memaparkan secara rinci studi kasus proyek tersebut.
Dalam sambutannya, Wiluyo menyampaikan apresiasi atas keberhasilan penyelesaian proyek PLTMG Luwuk, yang menurutnya merupakan pencapaian luar biasa dan bukti nyata efektivitas sinergi dan kolaborasi di PLN Group. Ia menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Indonesia terus meningkat, dan keberhasilan proyek ini menjadi bukti bahwa tantangan dapat dihadapi berkat doa, kesabaran, dan semangat kerja sama.
“Dengan semangat kolaborasi dan sinergi, kita percaya setiap tantangan bisa dihadapi. Semoga ini menjadi momentum penguatan sistem kelistrikan nasional,” ujar Wiluyo.
Wiluyo juga menekankan pentingnya perencanaan dan desain yang matang dalam pembangunan proyek-proyek ketenagalistrikan. Menurutnya, desain yang baik menjadi fondasi utama keberhasilan proyek, dan PLN Enjiniring telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam menyusun skema, konsep, dan detail teknis dari awal hingga akhir proyek. Ia menyebutkan bahwa penandatanganan kontrak pada tahun 2023 antara PLN dan PLN Enjiniring menjadi tonggak monumental yang dicapai berkat kolaborasi semua pihak, termasuk kontribusi signifikan dari Executive Vice President Manajemen Konstruksi Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi PLN, Weddy Bernadi Sudirman dan tim yang dipimpin oleh Direktur Utama PLN Enjiniring, Chairani Rachmatullah.
“Keberanian yang disertai dengan niat tulus adalah modal besar dalam menyelesaikan proyek-proyek ketenagalistrikan. Terima kasih kepada seluruh tim yang telah bekerja keras dan ikhlas hingga proyek ini membuahkan hasil,” tutup Wiluyo.
Sementara itu, dalam paparannya yang berjudul “PLN Enjiniring sebagai Engineering Integrator: Studi Kasus Keberhasilan Penyelesaian PLTMG Luwuk 40 MW”, Faal menegaskan bahwa keberhasilan proyek ini adalah hasil dari pengintegrasian seluruh aspek teknis proyek, mulai dari perencanaan, desain, penyusunan spesifikasi teknis, pengadaan peralatan, supervisi instalasi, pengujian, hingga adaptasi desain di lapangan.
Ia juga membagikan berbagai tantangan yang dihadapi selama proyek berlangsung. Namun, PLN Enjiniring merespons dengan strategi proaktif dan reaktif, termasuk buffer stock material, pengujian teknis ketat, serta pendekatan komunikasi yang intensif dengan regulator dan masyarakat lokal.
Faal menekankan bahwa keberhasilan proyek ini adalah buah dari komitmen dan integritas PLN Enjiniring. “Kami berdarah-darah, namun tidak menyerah. Bagi kami, ini bukan sekadar proyek, ini adalah komitmen, integritas, dan tanggung jawab,” tegas Faal.
Direktur Utama PLN Enjiniring, Chairani Rachmatullah, menegaskan bahwa keberhasilan PLTMG Luwuk menjadi bukti nyata kapasitas PLN Enjiniring sebagai engineering integrator yang mampu menyatukan seluruh aspek teknis secara terkoordinasi dan berorientasi hasil.
“Keberhasilan proyek ini menunjukkan bahwa PLN Enjiniring mampu hadir tidak hanya sebagai pelaksana teknis, tapi juga sebagai pemimpin kolaborasi. Ini adalah bukti bahwa transformasi ketenagalistrikan membutuhkan sinergi, ketekunan, dan keyakinan bahwa setiap tantangan bisa diubah menjadi prestasi,” ujar Chairani.
PLN Enjiniring berharap PLTMG Luwuk dapat menjadi model proyek kelistrikan nasional. Dengan komitmen terhadap inovasi, teknologi ramah lingkungan, dan keandalan sistem, PLN Enjiniring siap memberikan kontribusi lebih besar dalam mempercepat transformasi energi dan mendukung target energi bersih Indonesia.