Foto Dokumentasi PLNE
Jakarta, 24 Februari 2025 – Menjawab tantangan yang semakin besar, PLN Enjiniring terus mengasah ketajaman enjiniring, berinovasi, dan membuktikan diri sebagai mitra strategis yang tak tergantikan. Melalui Rapat Kerja PLN Enjiniring 2025, setiap perubahan dimodifikasi menjadi peluang untuk tumbuh, sekaligus memperkuat posisi PLN Enjiniring sebagai satu-satunya konsultan enjiniring ketenagalistrikan yang andal di masa depan.
Rapat Kerja yang bertajuk “Innovative, Improve, Inspire: A Roadmap for Growth” secara khusus dihadiri oleh Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PT PLN (Persero), Yusuf Didi Setiarto, dan Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero), Hartanto Wibowo melalui tayangan video. Dari PLNE dihadiri oleh Direktur Utama PLN Enjiniring, jajaran Direksi PLN Enjiniring, jajaran Komisaris PLN Enjiniring, Manajemen serta Project Team Leader (PTL) PLN Enjiniring.
Dalam sambutannya, Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PT PLN (Persero), Yusuf Didi Setiarto menegaskan bahwa adaptasi dan inovasi adalah kunci utama dalam menghadapi perubahan industri energi.
“Saat tantangan semakin besar, justru di situlah peluang tumbuh. Kita harus lebih tajam, lebih inovatif, dan membuktikan bahwa PLN Enjiniring adalah mitra strategis yang tak tergantikan. Jangan menunggu terdesak untuk berkembang, jadikan setiap perubahan sebagai momentum untuk maju,” pungkas Didi.
Didi turut menambahkan bahwa di 3-5 tahun ke depan, PLN Enjiniring harus mempertajam daya saingnya, memanfaatkan momentum pertumbuhan, serta menjadikan ancaman sebagai dorongan untuk berkembang lebih optimal.
Sejalan dengan itu, Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero), Hartanto Wibowo juga menyampaikan bahwa ke depan, PLN Enjiniring harus mampu menjadi Engineering of Excellence PLN. “PLN Enjiniring harus mampu menjadi Engineering of Excellence bagi PLN, yang mampu melakukan perencanaan terbaik, efisiensi operasional, serta inovasi berkelanjutan. PLN Enjiniring juga harus mampu membaca dinamika global dan nasional terkait swasembada energi serta menyesuaikan dengan kebijakan internasional. Sejalan dengan peningkatan porsi Independent Power Producer (IPP), PLN Enjiniring juga perlu memperkuat kompetensi enjiniring agar tetap relevan dan kompetitif di industri,” ujar Hartanto.
Guna menjawab tantangan tersebut, PLN Enjiniring telah membangun sistem yang mengatur berbagai hal seperti layanan konsultansi enjiniring ketenagalistrikan yang mumpuni, dengan mempertimbangkan Good Corporate Governance (GCG), serta digitalisasi di setiap prosesnya.
Inovasi untuk mendukung proses bisnis juga terus dikembangkan, salah satunya melalui aplikasi New Virtual Cubicle, peningkatan kapasitas melalui kemitraan strategis, optimalisasi pengadaan, serta penerapan platform Blue Beam untuk dokumen enjiniring dan mitigasi risiko dalam setiap prosesnya.
Komisaris Utama PLN Enjiniring, Bob Saril juga turut menyampaikan bahwa untuk meningkatkan kinerja PLN Enjiniring di tahun 2025, PLN Enjiniring perlu berfokus pada layanan enjiniring unggul yang menghadirkan produk berkualitas tinggi dan terjangkau. “PLN Enjiniring harus terus meningkatkan kapabilitas, inovasi, dan kolaborasi untuk memperkuat daya saing. Kerja sama yang erat dengan mitra strategis dan pemangku kepentingan adalah kunci dalam menghadapi tantangan industri serta mendorong pertumbuhan perusahaan,” tutur Bob dalam sambutannya.
Untuk memastikan layanan enjiniring yang unggul, berbagai kontribusi juga telah dilakukan oleh PLN Enjiniring, salah satunya melalui penerapan Quality Assurance and Quality Control pada seluruh dokumen enjiniring, membuat Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) yang berbasis risiko, serta menjamin kepatuhan terhadap Governance, Risk and Compliance (GRC) di setiap proses bisnis yang ada untuk memastikan efisiensi, profesionalisme, dan pertumbuhan berkelanjutan.
Direktur Utama PLN Enjiniring, Chairani Rachmatullah, dalam sambutannya menekankan bahwa pertumbuhan bisnis harus selaras dengan penguatan budaya kerja dan inovasi. “Melalui digitalisasi, kolaborasi, dan disiplin dalam setiap proses bisnis yang telah dijalankan, PLN Enjiniring siap melangkah lebih maju dan menjawab berbagai tantangan ke depan. PLN Enjiniring juga siap mengubah tantangan masa depan menjadi peluang yang mendukung transformasi perusahaan dan swasembada energi,” ucap Chairani.
Saat ini, PLN Enjiniring sudah mulai bertransformasi menjadi Engineering of Excellence untuk mendukung target pembangunan 71 GW yang 70%-nya berasal dari Energi Baru Terbarukan (EBT). Guna menciptakan daya saing yang berkelanjutan, PLN Enjiniring juga telah menerapkan market-based engineering, meningkatkan kompetensi melalui sertifikasi, inovasi teknologi, serta memperkuat bisnis di sektor EBT, geothermal, dan kemitraan global.
Rapat Kerja tersebut juga membahas pencapaian kinerja tahun 2024 serta target tahun 2025 dari berbagai Direktorat. Selain itu, untuk memastikan setiap proses ke depan sejalan dengan arahan Pemegang Saham, Manajemen PLN Enjiniring berkomitmen menandatangani Kontrak Manajemen per Direktorat, Komitmen Sistem Manajemen Terintegrasi, Komitmen Sistem Manajemen Anti Penyuapan, serta Komitmen Bersama Rapat Kerja PLN Enjiniring.
Melalui Rapat Kerja, PLN Enjiniring siap beradaptasi dan memperkuat posisinya sebagai Engineering of Excellence dalam industri ketenagalistrikan. Dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan digitalisasi, PLN Enjiniring optimis menghadapi tantangan bisnis global serta menavigasi perubahan industri menuju swasembada energi. Sebagai bagian dari ekosistem PLN Group, PLN Enjiniring berkomitmen menjadi mitra strategis yang andal, menjalankan fungsi konsultasi dengan standar tertinggi, serta memastikan setiap proyek berjalan efisien dan berkualitas.
