Jakarta, 15 Agustus 2024 – Penandatanganan Power Purchase Agreement (PPA) antara PT PLN (Persero) dan ACWA Power proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Terapung Saguling, dengan kapasitas 92 Megawatt peak (MWp) di Jawa Barat menandai langkah penting dalam komitmen Indonesia terhadap energi bersih. Dalam proses ini, PLN Enjiniring berperan sebagai penyedia layanan kunci untuk memastikan kesuksesan proyek tersebut.
Sebagai bagian dari anak perusahaan PT PLN (Persero), PLN Enjiniring memberikan kontribusi signifikan dalam tahapan awal dan pengembangan proyek PLTS Terapung Saguling melalui beberapa langkah strategis seperti Pra-Feasibility Study untuk proyek PLTS Terapung Saguling. Studi ini mencakup analisis teknis dan ekonomi untuk menentukan potensi keberhasilan proyek, baik evaluasi kondisi lokasi di Waduk Saguling dan potensi energi surya.
Selain itu, terdapat pula Grid Study yang juga digarap oleh PLN Enjiniring dengan melakukan studi jaringan untuk memastikan bahwa PLTS Terapung Saguling dapat terintegrasi dengan sistem kelistrikan yang ada. Studi ini melibatkan analisis kapasitas dan stabilitas jaringan listrik untuk memastikan distribusi energi yang efisien dan stabil dari pembangkit ke konsumen. Evaluasi ini penting untuk menghindari gangguan pada jaringan dan memastikan kelancaran operasional proyek.
Tim engineer terbaik PLN Enjiniring, yang dipimpin oleh Kadek Fendy Sutrisna, telah menunjukkan keahlian dan pengalaman mereka dalam pelaksanaan Pra-Feasibility Study, Grid Study, dan pemilihan mitra.
Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, turut menambahkan, “Pemanasan global menawarkan tantangan besar, namun juga memberikan peluang luar biasa, peluang untuk berkembang, peluang untuk berkolaborasi, baik dalam strategi, inovasi teknologi, maupun investasi bersama. Kami ingin memastikan bahwa generasi mendatang memiliki masa depan yang lebih baik dibandingkan generasi kita. Dan semuanya di mulai melalui kolaborasi yang luar biasa ini.”
Chief Executive Officer ACWA Power, Marco Arcelli, menambahkan, “Di negara-negara dengan kepadatan penduduk yang tinggi, PV surya terapung atau ‘floatovoltaics’ berfungsi sebagai solusi terbaik untuk memanfaatkan energi surya. Kami berharap dapat bekerja sama dengan mitra kami, PLN, untuk berkontribusi pada visi negara dalam meningkatkan kapasitas energi terbarukan,” jelas Marco.
Menanggapi hal tersebut, Chairani Rachmatullah, selaku Direktur Utama PLN Enjiniring menyampaikan, “Kami sangat bangga dengan peran yang dimainkan oleh PLN Enjiniring dalam proyek PLTS Terapung Saguling. Kontribusi kami dalam studi kelayakan, studi jaringan, dan pemilihan mitra adalah bukti profesionalitas kami untuk mendukung pengembangan energi terbarukan yang berkelanjutan di Indonesia. Kerja keras tim untuk memastikan bahwa proyek ini tidak hanya memenuhi standar teknis dan ekonomi yang tinggi, tetapi juga mampu memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Kami berharap proyek ini dapat menjadi model untuk kolaborasi yang sukses di masa depan,” pungkas Chairani.
Dengan dukungan PLN Enjiniring, proyek PLTS Terapung Saguling diharapkan dapat secara signifikan mengurangi emisi karbon hingga 120 ribu ton per tahun, meningkatkan kontribusi energi terbarukan dalam bauran energi nasional, dan menarik lebih banyak investasi internasional di sektor energi bersih. Selain itu, proyek ini diharapkan memberikan manfaat ekonomi dan sosial dengan menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.